Aku Jijik Dengan Diriku Yang Dulu

-AKUDC-

 Melangkolea itu tiba lagi entah dari mana arahnya Aku Jijik dengan Diriku yang dulu




Melangkolea itu tiba lagi entah dari mana arahnya,
yang terang saya takut dan akan memberi arahan kepada bulan,
namun entah hingga sekrang belom ada Gerakan kapan bulan akan berlabuh di perantaran langit.?
Aku masih bertanya-tanya kemana?

Setelah bencana ini, saya akan membangkitkan tidur malamku yang suram, Iya saya harus.!
Laril-lari seakan tidak tau di depan ada rintangan, tapi hal itu-kan sudah fitrah?
Jika memang begitu adanya, saya akan menimbang kembali apa yang salah pada diriku, Iya.


Aku Jijik dengan Diriku yang dulu!

Biarkan saya mengabadikan ketentraman yang tidak tentu ini.
Melihat arah tampaknya tidak menentu. bencana itu ialah hal terburuk dalam diriku 
yang selama ini saya pendam.

Aku benci pada senja bau tanah itu, tapi hal itu dilarang saya siarkan.
Karna masih ada yang paling saya benci, bahkan bukan hanya benci melainkan "jijik", Pada diriku yang dulu.
Untuk itu,
Rangkai demi rangkai akan Aku buat hari ini. dan akan Aku pisahkan, dan sekalian di buang
saja kali iya? ah iya sudah dari pada membeban di otak kiriku?

Terma kasih
-AKUDC-


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Aku Jijik Dengan Diriku Yang Dulu"

Post a Comment