Pemalsuan karya seni merupakan sebuah industri besar dalam dunia kriminal, dan telah merugikan para kolektor hingga bermilyar-milyar setiap tahunya. Tindakan pemalsuan ini masih kerap dilakukan lantaran mengingat resikonya yang sangat kecil untuk tertangkap berair dibandingkan dengan laba besar yang sanggup diraih. bagi para pemalsu karya seni ini juga merupakan pujian tersendiri bila hasil tiruan mereka berhasil tak ketahuan. berikut ini Kasus-kasus pemalsuan yang mengguncang Dunia Seni, versi anehdidunia.com
Sang Pemalsu Lukisan Elmyr de Hory
Selama masa hidupnya, Elmyr de Hory di kenal sebagai seorang Pemalsu Lukisan yang sangat terkenal dan mengerjakan sebagian besar karya tiruanya di sebuah Villa yang beliau miliki di Ibiza, Villa ini juga di jadikanya daerah untuk menjamu para kaum Jet Set yang sedang tiba untuk berlibur di Ibiza, Orang-orang ini pulalah yang beliau tipu dan karenanya membeli lukisan tiruanya. Kisah hidup De Hory juga sempat diabadikan dalam sebuah film dokumenter berjudul "F' for' FAKE" dan di perankan oleh pemeran Orson Welles pada tahun 1973. Dan hingga ketika ini karya lukis tiruan De Hory masih laris dengan harga yang cukup mahal, Beberapa museum bahkan masih memajang hasil tiruanya lantaran para kurator mempercayai karya dari De Hory merupakan hasil dari oleh-oleh seorang Ahli yang hebat.
Masa muda De Hory banyak dihabiskan dengan berpindah dari satu kota ke kota lainya, tak banyak yang sanggup di gali dari asal usul De Hory, selain beberapa isu yang keluar dari ekspresi sang hebat dalam meniru ini, yaitu bahwa beliau lahir di Hungaria dan seluruh keluarganya meninggal lantaran di bunuh oleh Nazi ketika perang dunia ke II. Pada tahun 1947 beliau pindah ke New York, dan mulai berguru seni lukis, tapi sayang hasil lukisanya sendiri justru tak pernah laris terjual, berbeda dengan ketika beliau meniru lukisan orang lain yang justru terjual dengan sangat cepat. De Hory juga selalu memakai kanvas yang sudah berumur untuk ke otentikan hasil tiruanya.
Tindakan pemalsuan yang dilakukan De Hory tergolong berjalan mulus lantaran selama 20 tahun beliau berhasil menipu banyak orang dengan hasil karya lukis palsunya, hingga pada tahun 1967 seorang mantan Gubernur dari Texas yang telah membeli lebih dari 100 lukiran tiruan De Hory menyadari bahwa dirinya telah tertipu dan melaporkanya ada polisi dan menjadi skandal pemalsuan karya seni terbesar yang pernah terjadi. Sempat melarikan diri selama beberapa ketika dari kejaran polisi, De Hori karenanya menyerahkan diri pada bulan Agustus 1968 dan dijatuhi sanksi penjara selama 2 bulan saja, pada awal tahun 1970 beliau kembali lagi ke Ibiza dan mencoba menjual hasil karya lukisnya sendiri, namun sayang meskipun ketika itu De Hory sudah sangat tekenal, lukisan karyanya tak banyak terjual dan hanya menghasilkan sedikit uang.
Pada tahun 1976 sehabis mendengar kabar kalau dirinya akan di extradisi dari Spanyol ke Perancis untuk mempertanggunkan kejahatan pemalsuan yang pernah dilakukanya semasa muda, De Hory yang merasa tertekan menentukan untuk bunuh diri dengan meminum banyak obat tidur, beliau di temukan oleh Mark Forgy seorang pengawal pribadinya yang juga merupakan kekasih Gay dari De Hory, berdasarkan ratifikasi Forgy ketika di temukan De Hory sudah dalam keadaan sekarat dan karenanya meninggal di pelukanya. Yang Ironis adalah kini karya lukis tiruan De Hory juga banyak menjadi Obyek bagi para peniru lainya dan merupakan lahan bisnis yang menguntungkan lantaran sanggup menghasilkan beberapa ribu dollar untuk setiap lukisanya.
Ely Sakhai sang pemasok lukisan palsu
Karir Ely Sakhai sebagai seorang pemalsu karya seni sanggup di bilang bersinar terang dalam artian yang buruk. banyak yang menyadari ada sebuah kecatatan dalam karya tiruan Ely selama lukisan itu terlihat tidak mengecewakan seolah-olah dengan yang aslinya yang cukup terkenal, dan sanggup dijual dengan harga yang mahal. Hal tak bermoral inilah yang menciptakan Ely, sanggup menjadi orang yang kaya raya dan membiayai gaya hidupnya yang terbilang sangat flamboyan. Pada ketika karenanya beliau di tangkap pada tahun 2004 Ely, sudah menjalankan bisnis pemalsuan yang bernilai jutaan dollar, sehabis sebelumnya hanyalah seorang imigran asal Iran yang tiba ke Amerika pada tahun 1960. Selama karirnya yang sukses sebagai seorang pemalsu beliau telah menjelma seorang pemasok karya seni dan juga figur penting dalam komunitas Iran-Amerika yang ada disana.
Dia bahkan secara reguler menjual karya tiruanya pada para pembei dari Jepang lantaran menganggap menjual hasil tiruan pada orang asing, berkat itu beliau sanggup menghasilkan hingga 3.5 juta dollar perbulan yang terperinci menaikan kelasnya sebagai seorang pemasok karya seni. Salah satu hasil tiruanya yang terjual dengan sangat mahal merupakan hasil jiplakan dari seorang seniman Impresionis asal Perancis berjulukan Marc Chagall, yang terjual hingga $ 300.000 pada sebuah pelelangan di tahun 1990. yang jadi absurd ialah beberapa tahun kemudia beliau menjual lukisan Chagall yang sama pada seorang pebisnis asal Jepang dengan harga lebih dari $ 500.000.
Hal inilah yang menciptakan kecurigaan FBI dimulai, mereka mulai menginvestigasi Ely Sakhay dan menyadari bahwa Ely hanyalah seorang pemasok lukisan palsu. modus Ely sebenarya sangat sederhana, beliau hanya membeli beberapa lukisan pada beberapa seniman elok yang belum begitu terkenal kemudian menggandakanya dengan beberapa tiruan, yang kemudian beliau jual pada beberapa orang sekaligus, untuk memperdaya para konsumenya Eli juga menggandakan sertifikat keaslian dari lukisan yang beliau jual. hal ini terbukti cukup berhasil lantaran beliau berhasil melaksanakan penipuan hingga tahun 2004 ketika beliau karenanya di tangkap. Tapi masih ada beberapa pertanyaan yang tersisa dalam masalah ini, siapa yang meniru lukisan yang di jual Eli? Ely bukanlah seorang pelukis, beliau tak tahu apapun soal lukisan? Hingga ketika ini, Pertanyaan itu belum berhasil di jawab.
Kasus pemalsuan Wacker
Saat ini lukisan hasil karya dari Vincent van Gogh masih sering di lelang dimana-mana dan terjual dengan harga jutaan dollar, dan menciptakan van Gogh menjadi seniman yang dianggap sebagai yang terbaik di dunia, tapi kejeniusan van Gogh bukan hanya baru-baru ini saja, faktanya kejeniusanya bahkan sudah terkenal diseluruh dunia semenjak awal kurun 20an. Hal inilah yang menginspirasi seorang Pria asal Jerman berjulukan Otto Wacker untuk meniru secara besar-besaran karya Van Gogh pada tahun 1927. Saat itu Wacker mengklaim dirinya mempunyai 33 lukisan karya Van Gogh, puluhan kurator lukisan dan pemasok karya seni eksklusif berbondong-bondong mengajukan penawaran mereka, tapi ada satu satu hal yang tak di ketahui para kurator ini adalah, semua lukisan itu ternyata palsu.
Grete Ring dan Walter Feilchenfeldt, manager dari sebuah galeri seni yang karenanya berhasil membeli semua lukisan itu, awalnya tak menyadari bahwa lukisan itu palsu, sebelum sebuah kejanggalan terjadi, mereka yang awalnya di janjikan akan mendapatkan kesemua lukisan itu secara bersama-mana, karenanya hanya mendapatkan 29 lukisan pada pengiriman itu, jadi mereka meminta Wacker untuk segera mengirimka keempat sisa lukisan yang ada.
Grete Ring dan Walter Feilchenfeldt, manager dari sebuah galeri seni yang karenanya berhasil membeli semua lukisan itu, awalnya tak menyadari bahwa lukisan itu palsu, sebelum sebuah kejanggalan terjadi, mereka yang awalnya di janjikan akan mendapatkan kesemua lukisan itu secara bersama-mana, karenanya hanya mendapatkan 29 lukisan pada pengiriman itu, jadi mereka meminta Wacker untuk segera mengirimka keempat sisa lukisan yang ada.
Tapi kejanggalan lain muncul ketika 4 lukisan yang lainya karenanya dikirim oleh Wacker, ketika diperiksa ternyata lukisan itu bukanlah karya Van Gogh melainkan lukisan yang gres saja dilukis, karenanya mereka terpaksa menghilangkan lukisan palsu Van Gogh dari program pekan raya yang mereka rencanakan, untuk tetap menjaga reputasi galeri milik mereka. Butuh waktu lebih dari 5 tahun bagi para ahli, kurator dan juga pemasok karya seni untuk menyidik hasil tiruan dari Wacker. ini disebabkan lantaran Wacker merupakan seorang revolusioner dalam bidang pemalsuan dan orang pertama yang memakai materi kimia untuk menciptakan lukisan tiruanya tampak begitu otentik, dan sangat ekstrim dalam mengerjakan detail lukisan tiruanya. hingga ketika bahkan beberapa kurator masih meyakini bahwa lukisan tiruan dari Wacker merupakan karya asli dari Van Gogh, lukisan palsu Wacker begitu detail hingga butuh waktu usang untuk membuktikan kepalsuan karya Wacker.
Wacker sendiri karenanya dieksekusi lantaran masalah pemalsuan yang dilakukanya, Kasus Wacker juga disebut sebagai pemicu ditingkatkanya standar dari metode keamanan pemeriksaan karya seni, guna memerangi para penipu yang kian canggih.
Wacker sendiri karenanya dieksekusi lantaran masalah pemalsuan yang dilakukanya, Kasus Wacker juga disebut sebagai pemicu ditingkatkanya standar dari metode keamanan pemeriksaan karya seni, guna memerangi para penipu yang kian canggih.
Lukisan palsu dari Foto Mary Todd Lincoln
Selama bertahun-tahun sebuah lukisan foto yang sangat Ikonik dari Mary Todd Lincoln, tergantung di rumah dinas yang ada di Sringfield, Illinois. berdasarkan kisah itu merupakan sebuah lukisan yang dibentuk pada tahun 1864 oleh seoarang pelukis potret yang sangat di hormati berjulukan Bicknell Carpenter, yang dibentuk atas undangan Mary Todd Lincoln yang rencanya akan diberikan pada suaminya Abraham Lincoln yang ketika itu sedang menjabat sebagai Presiden Amerika ke-16. Tapi sayangnya Lincon terbunuh sebelum sang Istri sempat menyerahkan lukisan itu padanya, dengan kisah yang begitu luar biasa di balik lukisan ini, tentu saja itu sangat pantas di pajang di rumah dinas Gubernur. "kecuali fakta bahwa itu ialah sebuah lukisan palsu"
Lukisan ini sendiri berasal dari salah seorang keturunan Lincon yang menemukanya pada tahun 1929 dan membelinya dengan harga beberapa ribu dollar, kemudian menyumbangkanya ke rumah dinas Gubernur pada tahun 1976, lukisan itu terus tergantung disana selama 32 tahun hingga karenanya di kirim ke seorang Konservator ( orang yang bertanggung jawab atas pemeliharaan, pemugaran, dan perbaikan benda-benda museum ) untuk dibersihkan. Konservator ini menemukan bahwa lukisan itu bekerjsama palsu dan penipuan terhadap keluarga Lincon. Itu merupakan sebuah lukisan dari obyek yang tak di kenal dan dilukis oleh seorang penipu berjulukan "Lew Bloom", Ia memakai beberapa subyek yang seolah-olah dengan Mary Todd Lincon dan mengakuinya sebagai lukisan dari Mary Todd pada semua orang.
Menurut spesialis sejarah berjulukan Harold Holzer, yang membedakan lukisan itu ialah sebuah bros yang dikenakan oleh Mary Todd pada potret yang diambil pada tahun 1857.
dan fakta bahwa pada lukisan palsu itu Mary Todd mengenakan salib Ktholik yang terperinci sangat bertentangan dengan Mary Todd yang merupakan seorang penganut Kristen Protestan. Setelah penipuan itu terbongkar, foto itu dipindahkan dari rumah Gubernur Illinois dan kini di tempatkan di Museum Lincon dengan sejarah bekerjsama yang tertulis lengkap, sedangkan Lukisan asli dari Mary Todd sendiri hingga kini belum ditemukan.
"Spanish Forger " Pemalsu dari Spanyol
Berbeda dengan para pemalsu lain yang ada di daftar ini, Seseorang yang disebut sebagai "Spanish Forger " ini tak pernah tertangkap. segala sesuatu mengenai "Spanish Forger " hingga ketika ini masih menjadi misteri mulai dari motif tindakan yang beliau lakukan, berapa usang beliau meniru lukisan, berapa lukisan yang Ia palsukan hingga asal-usulnya sesungguhnya, meskipun disebut sebagai "Spanish Forger " beliau mungkin bukanlah orang Spanyol, julukan ini muncul lantaran kejeniusanya dalam meniru lukisan.
Julukan "Spanish Forger " mulai muncul ketika seorang berjulukan Gnoli membawa sebuah lukisan yang beliau percaya sebagai karya dari seorang Maestro berjulukan Jorge Inglese yang di buat pada tahun 1450, dan menunjukanya pada seorang administrator dari sebuah galeri seni yang ada di Belle de Costa berjulukan Greene untuk membuktikan ke otentikanya. Namun sehabis menyidik Greene menyimpulkan kalau lukisan itu ialah palsu, dan lantaran Jorge Inglese berasal dari Spanyol maka pemalsu dari lukisanya kemudian disebut sebagai "Spanish Forger " atau Pemalsu asal Spanyol.Pada tahun 1978 seorang kurator seni yang berasal dari galeri seni Morgan berjulukan William Voelkle telah mengumpulkan lebih dari 150 lukisan palsu yang di kaitkan dengan "Spanish Forger ", galeri seni Morgan sendiri merupakan galeri seni yang di direkturi oleh Greene.
Orang-orang dari galeri seni Morgan percaya bahwa "Spanish Forger " melaksanakan sebagian besar pada masa pergantian kurun 20an, antara tahun 1869-1884. Sebuah seri yang berisi lima volume hasil karya pemalsuan yang dibentuk oleh "Spanish Forger " dipublikasikan, hal ini justru malah menciptakan nama "Spanish Forger " semakin terkenal di pasar pemalsuan lukisan dan menciptakan namanya menjadi sebuah brand dagang tersendiri di pasar barang seni kurun pertengahan.
Berbeda dengan kebanyakan pemalsu lainya yang hanya meniru hasil karya yang asli, "Spanish Forger " menggabungkan elemen-elemen kecil dari beberapa lukisan untuk menciptakan sesuatu yang bekerjsama tergolong sangat orisinil, beliau juga mempunyai beberapa ciri khas khusus sepeti penempatan bidak catur yang sengaja di buat berbeda dengan gaya khas latin yang sangat identik dengan "Spanish Forger ". selain itu beliau juga sangat arif menyembunyikan identitasnya, yang hingga ketika ini masih menjadi misteri.
Referensi :
http://listverse.com/2016/04/14/10-audacious-forgery-scandals-that-shook-the-art-world/
https://id.wikipedia.org/wiki/Elmyr_de_Hory
https://en.wikipedia.org/wiki/Ely_Sakhai
https://en.wikipedia.org/wiki/Otto_Wacker
https://en.wikipedia.org/wiki/Lew_Bloom#Career
https://en.wikipedia.org/wiki/Mary_Todd_Lincoln
http://kbbi.web.id/konservator
0 Response to "Kasus Pemalsuan Yang Menguncang Dunia Seni"
Post a Comment