Inilah Atlet-Atlet Paling Unik Di Olimpiade Rio

Sahabat anehdidunia.com, Olimpiade Musim Panas Rio kian hari kian memanas saja, sehabis sempat dihiasi dengan bermacam-macam Insiden mengerikan. Kini Olimpiade mulai dihiasi dengan dongeng - dongeng menakjubkan, mulai dari kembali tercacatnya nama Usain Bolt sebagai insan tercepat di dunia, sehabis meraih mendali emas dalam kategori sprint 100 meter dengan catatan waktu 9,81 detik. Kisah luar biasa Michael Phelps, yang memenangkan mendali emas ke-23nya di Olimpiade ini yang sekaligus membuatnya memecahkan rekor berusia 2000 tahun, milik Leonidas sebagai peraih mendali emas terbanyak dalam sejarah Olimpiade. Hingga dongeng romantis Atlet loncat indah Cina yang dilamar kekasihnya, usai mendapat mendali perak pada ahad 08 Agustus yang lalu. Beragam dongeng ini seolah kian mewarnai perhelatan event akbar dunia olahraga yang satu ini. Tapi selain kisah-kisah tersebut ada pula dongeng dari altet-atlet unik yang mengikuti ajang Olimpiade Rio kali ini, dan berikut ini yaitu dongeng dari Atlet-Atlet Paling Unik Di Olimpiade Rio versi anehdidunia.com


Yusra Mardini - Mantan Pengungsi Suriah Yang Kini Kaprikornus Atlet Olimpiade



Sahabat anehdidunia.com, Kisah Atlet unik yang pertama di mulai dengan seorang Atlet renang sekaligus mantan pengungsi Suriah berjulukan Yusra Mardini. Gadis berusia 18 tahun ini seolah mengambarkan pada dunia jikalau tekad yang besar lengan berkuasa serta kerja keras memang bisa merubah hidup seseorang. Sekitar satu tahun kemudian tepatnya pada tahun 2015, Yusra hanyalah seorang gadis biasa yang terjebak diantara perang saudara yang sedang terjadi di negaranya Suriah. Situasi perang yang kain parah dinegaranya kesudahannya menciptakan Yusra dan saudara perempuanya harus mengungsi dari negaranya. Pengunsian Yusra inilah yang kesudahannya menginspirai banyak orang. Karena demi bisa meninggalkan negaranya Yusra dan saudara perempuanya harus berenang di dinginya maritim mediterania selama kurang lebih 3 jam sambil menarik sebuah sekoci berisi 20 orang pengungsi lainya, hingga kesudahannya mereka hingga di Jerman.

Sesampainya Ia di Jerman Yusra pun segera bergabung dengan ribuan pengungsi Suriah lain di kamp penampungan, hingga kesudahannya kesempatan emas menghampirinya, ketika namanya masuk sebagai salah satu dari 10 perwakilan yang akan di kirim ke Olimpiade Rio, sebagai perwakilan dari Tim Pengungsi. Yusra tampil sebagai altlet renang gaya kupu-kupu 100 meter putri, di pembukaan ajang renang di Olimpiade Rio. Ia berhasil mencatatkan waktu 1:09.21 ketika menyentuh garis finis. Meski catatan waktu ini tak berhasil membawanya ke semi final, namun dongeng unik dan Inspiratiif dari gadis yang hanya dalam satu tahun, bisa merubah nasibnya dari seorang pengungsi menjadi seorang atlet Olimpiade telah menginspirasi banyak orang.


Oksana Chusovitina - Pesenam Wanita Tertua Yang Telah Mengikuti 7 Olimpiade



Sahabat anehdidunia.com dongeng atlet unik berikutnya tiba dari atlet senam asal Uzbekistan, Oksana Chusovitina. Wanita yang sekarang telah menginjak usia 41 tahun ini berhasil mencatatkan namanya sebagai diri sebagai pesenam perempuan tertua yang pernah mengikuti Olimpiade. Usia Oksana, nyaris dua kali lipat dari penerima cabang senam indah perempuan lainya yang kebanyakan gres berumur 20 tahunan. Tak hanya itu Oksana, juga telah mengikuti Olimpiade sebanyak 7 kali dalam hidupnya.

Karir perempuan tangguh ini dimulai semenjak seperempat era yang lalu, ketika Ia memulai debut Olimpiadenya ketika mewakili tim adonan Uni Soviet dan Jerman pada tahun 1992 di Barcelona. Setelah itu Ia sempat mewakili Jerman sebelum kesudahannya tetapkan untuk kembali mewakili tanah kelahiranya Uzbekistan. Awalnya Oksana sempat tetapkan untuk mundur usai keikut sertaanya di Olimpiade London 2012 yang lalu, namun tampaknya dorongan untuk kembali berlaga di Olimpiade terlalu menarik hati untuk di tolak hingga kesudahannya Ia bersedia berlaga di Olimpiade Rio tahun ini. Mungkinkah ini akan jadi Olimpiade terakhir Oksana? Rasanya hanya Oksana yang bisa menjawab hal tersebut.


Gaurika Singh - Atlet Termuda Di Olimpiade Rio



Sahabat anehdidunia.com dengan usianya yang gres menginjak angka 13 Gaurika Singh, telah mencatatkan diri sebagai atlet termuda yang pernah mengikuti Olimpiade. Namun hal itu naris saja tak terjadi jikalau gadis muda ini tak berhasil lolos dari janjkematian ketika gempa berkekuatan 7,8-SR mengguncang kota Katmandhu, Nepal setahun yang lalu. Gaurika yang kala itu tinggal di lantai lima gedung tempatnya tinggal, berhasil selamat dari janjkematian sehabis berlindung di bawah meja. Jika mustahil Ia akan masuk dalam salah satu dari 9.000 korban jiwa yang jatuh akhir petaka ini.

Gaurika Singh yang merupakan juara kelas 100 gaya punggung di London, gotong royong menghabiskan masa kecilnya di Inggris sebelum kesudahannya menentukan kembali ke tanah kelahiranya Nepal untuk berkompetisi di sebagai atlet nasional di sana. Dan sekarang Gaurika telah berhasil menjadi atlet termuda di Olimpiade Rio, walaupun kesudahannya Ia tak mendapat mendali sehabis tersingkir di babak penyisihan di lomba renang gaya punggung 100m putri.


Julius Yego - Atlet Lempar Lembing Yang Hanya Belajar Dari Youtube



Sahabat anehdidunia.com kita semua rasanya oke jikalau situs menyebarkan video Youtube, merupakan salah satu daerah berguru paling murah meriah sekaligus komplit yang ada ketika ini. Di situs milik Google ini, kita bisa berguru banyak sekali macam hal mulai dari editing foto hingga seni beladiri. Tapi siapa sangka jikalau atlet Olimpiade yang mempelajari segala tekniknya hanya dari Youtube saja. Nama atlet itu yaitu Julius Yego, seorang pelempar lembing asal negara Kenya. Tak hanya terpilih menjadi atlet Olimpiade, Yego juga pernah meraih mendali emas di kejuaraan dunia atletik di Bejing tahun 2015 yang lalu. Ia berhasil mencatatkan lemparan sejauh 92,72 meter yang sekaligus menjadi rekor lemparan terjauh dari atlet Afrika. Dengan semua prestasinya itu, rasanya sulit membayangkan jikalau Yego hanya mempelajarinya dari Youtube. Namun dari pengakuanya, Yego secara teratur selalu melihat video dari Andreas Thorkildsen, atlet lempar lembing asal Norwegia yang pernah mengikuti Olimpiade 2004 dan 2008. Ia terus melihat cara melempar dan teknik dari Andreas Thorkildsen, hingga kesudahannya bisa salah satu favorit peraih emas dalam cabang lempar lembing ketika ini.


Zahra Nemati - Atlet Panahan Penyandang Cacat Yang Mewakili Iran Di Olimpiade & Paralimpic



Sahabat anehdidunia.com dongeng atlet unik yang satu ini mungkin bisa kita jadikan pembelajaran bagi orang yang suka mengeluh soal hidupnya. Zahra Nemati merupakan seorang atlet panahan perempuan asal negara Iran, yang sedikit tak biasa, perempuan berusia 31 tahun ini merupakan seorang penyandang cacat. Zahra merupakan seorang perempuan yang mengalami kelumpuhan pada cuilan bawah tubuhnya, namun walau gerak tubuhnya terbatas tak menghalanginya untuk berprestasi. Saat ini Zahra telah mencatatkan dirinya sebagai satu-satunya atlet perempuan asal Iran yang pernah memenangkan mendali emas, tak hanya itu selain mewakili Iran di Olimpiade, Zahra juga akan mewakili negaranya dalam pagelaran Paralimpic sebulan kemudian sehabis Olimpiade usai. Awalnya gotong royong Zahra bukanlah atlet memanah melainkan seorang atlet Taekwondo namun, akhir sebuah kecelakaan kendaraan beroda empat yang membuatnya lumpuh, kesudahannya menuntun mantan pemegang sabuk hitam Taekwondo ini, menjemput takdir gres di cabang Olahraga panahan yang telah menciptakan namanya populer diseluruh dunia ketika ini.


Boris Brian - Mantan Karyawan Restoran Cepat Saji Yang Menjadi Pelari Tercepat Amerika di cabang Lari 800m



Sahabat anehdidunia.com dua tahun yang kemudian mungkin tak ada yang mengenal nama Boris Brian, alasannya yaitu laki-laki ini hanyalah seorang karyawan McDonald's. Tapi sekarang Ia telah di kenal dunia sebagai pelari tercepat Amerika di cabang lari 800m putra. Bakat lari Boris, gotong royong udah terlhat semenjak Ia duduk di kursi sekolah menengah Widefield di Colorado Springs. Namun alasannya yaitu nilai-nilai akademisnya tak mencukupi untuk mengajukan beasiswa, hingga kesudahannya Ia bekerja paruh waktu sebagai pelayan di McDonald's untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Meski tak punya cukup waktu untuk berlatih akhir pekerjaanya sebagai pelayan restoran cepat saji, namun Boris tetap bisa lolos kwalifikasi Olimpiade Rio, sebagai runner up di penyisihan atlet Amerika di bawah Clayton Murphy.


Etimoni Timuani - Satu-satunya Atlet Yang Mewakili Negaranya



Sahabat anehdidunia.com dongeng atlet yang satu ini, benar-benar unik, bagaimana tidak Etimoni Timuani (24 tahun), merupakan satu-satunya atlet yang mewakili negaranya dalam Olimpiade Rio. Timuani menjadi satu-satunya atlet yang mewakili negaranya Tuvalu, sebuah negara kepulauan kecil berpenghuni sekitar 10.000 orang, sehabis mendapat seruan dari komite olahraga dunia. Tak hanya hingga di situ, keunikan dongeng Timuani, juga ada pada cabang olahrahraga yang Ia ikuti, meski tercatat sebagai seorang atlet sepakbola namun dalam Olimpiade kali ini, Ia turun di cabang olahraga lari 100m putra. Tentu saja dengan minimnya latihan serta banyaknya atlet lari papan atas dunia yang turun di cabang ini, menciptakan nama Etimoni Timuani, bahkan tak terlihat di papan papan skor, kalaupun ada mungkin tak akan ada yang menyadari siapa atlet unik yang satu ini.

Sahabat anehdidunia.com itulah atlet-atlet unik yang ada di Olimpiade Rio kali ini. Kisah mereka ini seolah mengambarkan bahwa tak ada yang tak mungkin di dunia ini, selama insan mau berusaha dan tak menyerah.

Referensi:
http://www.oddee.com/item_99785.aspx
www.bbc.com/indonesia/olahraga/

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Inilah Atlet-Atlet Paling Unik Di Olimpiade Rio"

Post a Comment