Isi Ceramah Kh. Anwar Zahid Dalam Rangka Hari Santri Nasional, Memaknai Kata Santri

Pada dasarnya hidup ini untuk berbuat baik, maka Seluruh kegiatan hidup kita harus kita niatkan dengan yang baik, pikiran kita harus baik, sikap kita harus baik, hati kita harus baik, semua harus kita lakukan dengan cara yang baik, dengan semangat melaksanakan perbaikan menuju kebaikan untuk menjadi yang terbaik.

Peringatan Hari santri nasional pada tanggal 22 Oktober 2018 harus bisa memberi motivasi kepada kita untuk menjadi manusia-manusia yang berjiwa Santri. Kata SANTRI kalau ditulis dengan huruf hijaiyah terdiri dari 5 (lima) huruf yang masing-masing huruf punya arti jikalau ditinjau dari disiplin ilmu otak-atik matuk. Lima huruf hijaiyah dari kata santri ini juga selaras dengan dasar negara kita Pancasila yang sila nya berjumlah 5 (lima).

SANTRI jikalau ditulis dengan huruf hijaiyah: سنتر 

س (Sin): Saaikun ilal akhiroh, orang yang menempuh jalan kehidupan menuju akhirat, fokus pada nilai spiritual, yang itu senada dengan sila pertama pancasila yaitu: Ketuhanan Yang Maha Esa.
Ayat Qurannya:
"قل هو الله احد", "لا اله الا الله".

ن (Nun): Naibun 'anil Masyayih wal 'ulama, Santri itu harus siap menjadi pengganti, penerus estafet usaha para ulama para masyayikh, manusia-manusia mulya akhlaknya, berpengaruh imannya, tinggi ilmunya, hal ini cocok dengan sila yang ke 2 (dua) "Kemanusiaan yang adil dan beradab".

Ayat Qurannya:
ان الله يامر بالعدل والاحسان

ت (Ta): Tarikun 'anil ma'asyi wal iftiroq.
Meninggalkan maksiat maksiat dan perpecahan menjunjung tinggi ukhuwah persaudaraan dan persatuan sehingga ini Senada dengan sila ketiga Pancasila persatuan Indonesia.

Ayat Qurannya:
واعتصموا بحبل الله جميعا ولا تفرقوا

ر (Ra): Roghibun fil khoirot wal khikmah.
Cinta dengan aneka macam kebaikan manfaat dan hikmah, "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat budi dalam permusyawaratan perwakilan".

Ayat qurannya:
وامرهم شورى بينهم وشاورهم في الامر

ى (Ya): Yaqin birohmatillah wa syafati rosulillah.
Yakin mendapat kasih sayang Allah, syafaat Rasulullah Shallallahu Alaihi Salam, sehingga terciptalah "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia".
Ayat Qurannya:
وما ارسلناك الا رحمه للعالمين

Kalau dari sisi yang lain SANTRI ditulis dengan abjad:
S: Sanggup
A: Ajeg
N: Neruske
T: Tuntunan
R: Rasul
I: Ilahi

SANTRI harus Sanggup Ajeg Neruske Tuntunan Rasul Ilahi.

Dari sisi yang lain santri terdiri dari  2 (dua) suku kata SAN-TRI, SAN diambil dari bahasa arab ihSAN, TRI dari bahasa jawa sansekerta, Ihsan artinya kebaikan, tri artinya 3.

Maka santri itu langsung yang memiliki tiga kebaikan secara terpadu. Akhlak baik kepada Allah, berakhlak baik kepada sesama manusia, berakhlak baik kepada alam semesta.

احسن (Ihsan) bahasa Arab sebagai simbol agama, simbol Islam, Tri bahasa Jawa sansekerta sebagai simbol budaya, sebagai simbol tradisi, maka tahu ini Arab ini Jawa, tahu ini agama ini budaya, ngerti ini Islam ini tradisi, tidak dipertentangkan, tidak dipersilahkan, tapi dijodohkan, dipadukan, sehingga santri itu bisa membudayakan Islam dan mengislamkan budaya, Mengislamkan masyarakat sekaligus memasyarakatkan Islam.


Selamat Hari Santri Nasional 22 Oktober 2018, Semoga Indonesia Raya Aman Damai dan Sejahtera. Aamiin...

Sumber: Isi ceramah KH. Anwar Zahid dalam rangka Hari Santri Nasional, Pengajian Akbar di Surabaya tanggal 21 Oktober 2018.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Isi Ceramah Kh. Anwar Zahid Dalam Rangka Hari Santri Nasional, Memaknai Kata Santri"

Post a Comment