Bridging Course (Bc) Untuk Siswa Kelas 7 Dan 8 Dalam Kurikulum 2013

Pada tahun pelajaran 2014/2015 semua Sekolah Menengah Pertama di seluruh Indonesia akan mengimplementasikan Kurikulum 2013 di kelas VII dan VIII. Terkait dengan hal tersebut, penerima didik gres Sekolah Menengah Pertama kelas VII mungkin akan menghadapi dua masalah. Pertama, sejumlah penerima didik gres belum terbiasa dengan proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah. Kedua, sebagian di antara mereka mungkin belum mempunyai bekal (baik sikap, pengetahuan, dan keterampilan) yang memadai untuk memulai pendidikannya pada jenjang SMP. Hal ini antara lain disebabkan oleh adanya perbedaan antara isi Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013. Belum terbiasanya penerima didik gres kelas VII Sekolah Menengah Pertama dalam mengikuti pembelajaran dengan pendekatan ilmiah dan belum dimilikinya bekal yang memadai dalam hal sikap, pengetahuan, dan keterampilan  sanggup mengakibatkan prestasi mencar ilmu yang rendah, tinggal kelas, dan bahkan putus sekolah (drop out).

Untuk mengatasi duduk kasus tersebut, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama memandang perlu penerima didik gres Sekolah Menengah Pertama diberi penguatan semoga (1) kompetensi awal mereka meningkat sehingga mereka siap untuk mengikuti pelajaran di kelas VII dengan Kurikulum 2013 dan (2) mereka mengenal dan/atau mulai terbiasa dengan pembelajaran dengan pendekatan ilmiah. Salah satu cara yang dipandang efektif yaitu dengan menunjukkan bridging course (BC) kepada mereka di awal tahun pelajaran SMP

Berdasarkan Panduan Pelaksanaan BC di Sekolah Menengah Pertama 2014, BC sanggup dilaksanakan dengan banyak sekali pola dengan jangka waktu yang berbeda-beda.

1.    Bridging Course sanggup diintegrasikan dengan pelaksanaan kegiatan-kegiatan selama Masa Orientasi Siswa (MOS). Dalam pola ini BC merupakan salah satu kegiatan MOS. Waktu khusus dialokasikan setiap hari selama MOS berlangsung. Banyaknya waktu yang dialokasikan sangat tergantung pada tingkat kesiapan penerima didik gres mengikuti pelajaran di Sekolah Menengah Pertama (yang sanggup diketahui melalui tes diagnostik) dan waktu keseluruhan yang dimiliki untuk MOS.

2.    Bridging Course sanggup dilakukan secara intensif pada periode waktu tertentu, contohnya selama satu ahad atau lebih (enam hari atau lebih berturut-turut) sebelum atau setelah MOS (di awal tahun pelajaran). Semua waktu pada periode tersebut dijadwalkan untuk BC. Lama penyelenggaraan (banyaknya hari yang dialokasikan) sangat tergantung pada tingkat kesiapan penerima didik gres mengikuti pelajaran di Sekolah Menengah Pertama (yang sanggup diketahui melalui tes diagnostik) dan kalender akademik sekolah.

3.    Bridging Course sanggup diberikan dalam bentuk pelajaran komplemen setelah pelajaran berakhir  setiap hari pada awal tahun pelajaran gres selama jangka waktu tertentu. Setiap hari atau setiap dua hari sekali penerima didik diberi pelajaran komplemen selama dua jam pelajaran atau lebih. Lama penyelenggaraan (banyaknya jam dan hari yang dialokasikan) sangat tergantung pada tingkat kesiapan penerima didik gres mengikuti pelajaran di Sekolah Menengah Pertama (yang sanggup diketahui melalui tes diagnostik). Dalam pola ini BC sanggup diberikan selama satu, dua, atau lebih pada bulan-bulan awal semester satu kelas VII.  (sumber: MATERI TOT BRIDGING COURSE).

Berikut pola kegiatan kerja awal tahun yang didalamnya sudah meliputi jadwal bridging course (BC) untuk siswa kelas VII dan kelas VIII yang sanggup anda download di link berikut:
[Download Contoh Program Kerja Awal Tahun 2014/2015]


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Bridging Course (Bc) Untuk Siswa Kelas 7 Dan 8 Dalam Kurikulum 2013"

Post a Comment