Kumpulan Puisi Cinta Untuk Ibu "bunda, mama, ema"
Dalam kesempatan kali ini di sipandaimenulis akan membeberkan kumpulan puisi ibu , alasannya yakni ibu merupakan orang di balik kita lahir, bayangkan saja kalau tidak ada ibu kita lahir akan dari apa? Masa dari pecahan batu! Hehehe maka mari pribadi saja ke artikel yang utama dan saya harap untuk merasakannya atau menghayati ketika Anda membaca puisi untuk ibu di bawah ini.
puisi ibu |
Tips Membuat Puisi Ibu
Sebelumnya ada mau mau tahu ga bagaimana menciptakan puisi perihal ibu ini? sooo... simple saja, puisi dijaman kini itu sudahlah bebas, sudahlah tanpa hukum yang serumit dahulu, bagi saya puisi yakni salah satu cara untuk mengeluarkan aliran atau perasaan saya, "ingat salah satu cara" so ketika anda ingin menciptakan puisi, silahkan. jangan takut salah, jangan terlalu berpikir ribet perihal diksi atau keindahannya dulu. tapi yang saya harapkan anda itu pribadi take action, anda pribadi menulis puisi,
Memang baik ketika kita menentukan atau memilah kata-kata "diksi" semoga terbentuk ritme dan alur yang jelas, tapi terkadang ketika kita mulai mencoba untuk merangkai puisi dari kerangka yang kita buat, sering terjadi kesalahan yang tidak terduga menyerupai adanya hal yang berbeda.
Aku harapkan kalau kalian menulis puisi, silahkan bebas sesuai lisan diri anda saja, alasannya yakni bagi saya yang namanya puisi itu bebas, kenapa saya bilang bebas? alasannya yakni itulah isi dari otak kita yang harus kita, ungkapkan, yang harus kita ekspresikan mutlak kedalam puisi itu tanpa terbebani aturan-aturan aneh.
Ya... saya sangat mendukung anda menciptakan suatu karya puisi ibu, alam atau yang lainnya tanpa harus takut salah dalam memulai, tanpa harus banyak pikir panjang. ingat saja dulu "take action".
Ingat saja oleh anda, seseorang yang sukses itu alasannya yakni beliau mencoba, kalau ada kesalahan ketika percobaannya maka beliau akan memperbaikinya, sesudah beliau perbaiki maka jadinya akan meksimal, dan begitulah yang saya maksud, silahkan tulis dulu, nanti puisinya baca oleh anda dan perbaiki hingga menjadi sempurna.
Kumpulan Puisi Untuk Ibu : Contoh
MengingatmuIbu... kaulah malaikat yang aktual
Ibu... kaulah bintang yang terang
Selalu memperlihatkan jalan terbaik
Untukku anakmu
Tiada kata lain yang terucap
Kaulah peredam amarah, kaulah penghilang duduk perkara
Lihatlah anakmu yang berlumur noda
Kau bersihkan dengan tanpa basa kedaluwarsa
Cahayamu menerangi hidupku
Bisikanmu meluruskan jalanku
Kata aneh lebih dari supranatural
Ibuku sayang doamu selalu menemani setiap hariku
Ibuku sayang katamu yang selalu mengingatkanku
Akhirku berdoa semoga senang di surga.
Terimakasihku ibu
Tiada kata yang dapat ku ucap
Tiada harta yang dapat ku beri
Tiada hati yang dapat seikhlasnya dirimu
Tiada orang yang sesabar emosimu
Kau ajarkan saya untuk dapat melangkah
Kau ajarkan saya untuk dapat bicara
Kata “mamah” ketika kecil yang dapat membuatmu tersenyum
Tapi entahlah sekarang
Apakah kataku untukmu ? Kata terbaiku
Hari demi hari kau ajari aku
Hari demi hari kau luruskan aku
Hari demi hari kau selalu berdoa yang terbaik untuk diriku
Dan hari demi hari kau ingatkan kesalahanku
Tiada hari terimakasih untukmu
Tapi kini sadar doalah yang pantas untukmu. Terimakasih ibu.
Puisi Singkat Tentang Ibu
Ingatkanku dalam gelap
Dalam gelap ku kau menerangi dengan cahayamu
Dalam nodaku kau bersihkan dengan basuhanmu
Dalam dosaku kau selalu doakan saya
Dan dalam langkahku kau selalu meluruskan ku
Aku tahu banyak hal yang salah tentangku
Aku tahu banyak hal yang tercoreng tentangku
Aku sadar ketika saya salah kau ikut aib
Aku sadar ketika saya tercoreng kau yang ikut tercoreng
Maafkan ku ibu yang selalu membuatmu harus bersabar
Maafkan ku ibu yang selalu membuatmu menangis.
Terimakasih selalu mengingatkanku
Terimakasihku telah selalu ada dalam gelap ku.
Terimakasih cahaya cintamu Ibu
Lahirkanku
Ibu.. ketika saat senangmu
Saat ketika indahmu bersama ayah
Yang telah mengandung ku
Perjalanan hari yang kau rasakan ketika mengandung ku
Mualkah? Sakitkah? Dan apakah saya mengganggumu?
Tapi alasannya yakni satu,
Satu itu cintamu yang utuh untukku
Kau selalu mengajaku kau pergi
Selalu menyayangimu dalam elusanmu
Ingatkah ibu setengah nyama kau taruhkan
Kau taruhkan untuk kelahiran ku
Rasa sakit, rasa gelisah yang muncul
Diiringi keringat yang keluar
Tapi kau tetap tersenyum melihat keahiranku
Tapi kau besar hati akan keahiranku
Terimakasihku telah menyayangimu
Terimakasihku telah melahirkan ku
Puisi singkat untuk ibu tercinta
Puisi ku untukmu ibuTiada kata yang mampu menandingi sayangmu
Tiada laris yang dapat menyetarakan kasihmu
Kau selalu berusaha
Dari pagi hingga larut dan kembali ke pagi hari
Pengorbanan untuk anakmu tak dapat terlukis oleh langit pun
Ohhh ibuku kelembutan belaiyanmun membasuh diriku
Terhempas dan terlepas noda dari tubuh ini
Tanpa pamrih dan itu yang kau lakukan
Lakukan dengan penuh senyuman
Walau panas menerjang hujan menantang, tapi kau selalu berusaha
Dan itu semua demi anakmu yang bandel ini
Demi anakmu yang suka berbohong ini
Demi anakmu yang penuh noda ini
Maafkanlah saya ibuku, maafkanlah anakmu...
Puisi untukmu hanyalah sebuah kata yang terangkai
Dan ini tidak dapat membalas pengorbanannya
Tidak dapat membalas kasih sayangmu, maafkanlah saya ibu hanya menciptakan puisi ini untukmu.
Maafkanlah saya ibu
Salahku, kau juga mencicipi malu
Keteledoran ku, kau juga mencicipi sedihku
Hingga sakitku, kau juga mencicipi sakit untuk diriku
Tapi apa yang pernah saya lakukan untukmu?
Aku hanya pendusta
Aku hanya hewan liar yang mencemaskan nu
Dan saya yakni parasit untukmu
Yang selalu menyusahkan hidupmu
Tetsan air mata ini mulai sadar betapa tidak berartinya aku
Tetesan air mata ini mulai sadar betapa bodohnya diriku
Ibuku sayang maafkanlah aku,
Maafkanlah saya sebagai anakmu yang sangat pendusta
Maafkanlah saya sebagai anakmu yang pehun dengan dosa
Durhaka itulah diriku, maafkan saya ibu maafkan aku..
Aku tak sadar betapa banyak pengorbanannya
Aku tak sadar dahulu kau selalu mencemaskan alasannya yakni kau sangat menyayangimu
Aku tak sadar dahulu kecil saya sangat menyusahkan
Sangat menjengkelkan nu, ohh ibu maafkan semua kesalahanku.
Kumpulan puisi singkat untuk bunda tercinta
Kasihmu sepanjang jalanSaat ku melangkah kau gandeng tangan ini
Saat ku tak dapat kau gendong dengan aisanmu
Bunda begitu tulus kau untukku..
Kau suapi saya dengan penuh kasih sayang
Kau mandikanku dengan penuh cinta untuku
Dan senyumanmu saatku dapat membuatmu besar hati
Aku terjatuh kau juga mencicipi sakitnya
Aku tercoreng kau juga mencicipi corengannya
Kau ajari aku, kau sinari langkahku
Kau bimbing diriku, kau luruskan jalanku
Kasihmu sepanjang jalan impian
Cintamu tak berujung
Yang selalu menghantarkan ke jalan yang terbaik
Akhirku maafkan saya bunda... yang penuh dengan lumuran noda
Perjalananku
Setiap detiku kau selalu temanku
Setiap menitku kau selalu mengurusi
Dan setiap hariku kau selalu membimbing ku
Perjalanan penuh dengan usaha kau temani dengan senyuman
Rintangan kau permudah untuk anakmu
Aku mungkin menyerupai raja, ketika ku sakit kau urus
Saatku rewel kau urus dan saatku terjatuh pun kau selalu siap untuk menangkap ku
Bundaku ka malaikat yang selalu ada di sisiku
Kau yakni malaikat tanpa sayang yang nyata
Yang selalu ada
Kecilku dilatih olehmu
Remaja ku di bimbing oleh mu
Dewasa ku selalu disertai doa untukku
Dan mungkin hingga akhirku kau selalu ada untukku walaupun kau berada di sana
Terimakasihku.
Puisi panjang perihal ibu
Sadarkah : untuk ibu
Kau selalu ada didalam takdir hidupku
Pemilik raja catur yang membuatku ada dalam dirimu
Kasihmu yang tidak akan pernah pudar
Walaupun saya telah memakimu
Sayangmu yang Takan pernah mendingin
Walau saya penuh darah pendusta
Ingatkanku dalam gelap
Temaniku dengan kasih sayangmu
Kaulah seorang ibu yang tidak ada 2 nya
Kaulah yang selalu jaga dimalamku
Kaulah yang selalu berdoa untukku
Kapanlagi saya dapat mencicipi
Menjadi apa yang kau rasakan
Kapanlagi saya dapat menjadi seseorang yang akan membuatmu besar hati
Dimanakah saya akan membuatmu bahagia?
Wahai pemilik catur buatlah kami senang
Wahai pemilikku buatlah beliau tersenyum
Maafkan kesalahanku ibu
Sakitmu kau sendiri di rumah
Teriakanmu saya dengar “ a tolong ambilkan air “
Tapi saya menghiraukan perintahnya
Aku bermain bersama sahabat pergi ke kebun
Aku tak tahu lagi apa yang terjadi denganmu di rumah
Tapi saya senang senang, tertawa ceria bermain dengan temanku
Bermain memanjat pohon dan mencicipi hembusan angin yang membawaku ke egoisan
Tak ada sedikitpun ingat engkau ibu di rumah sedang sakit
Tak mengingat engkau di rumah sedang berjuang Melawan penyakitnya
Senja bermetamorfosis malam dan saya masih saja bermain
Hingga larut dan adhan isyapun memanggil diriku untuk pulang
Penuh keheranan saya pulang
Di depan rumahku penuh dengan orang
Ayahku tiba menghampiriku “ yang sabar a ibumu sudah tiada “
Aku terdiam, tak terasa air mata menetes membasahi pipiku
“ Ya Allah apakah ini benar? “
“ pa ibu kenapa dapat meninggal? Pa kenapa pa? “ dengan tangisan ku
“ ibumu jatuh ketika mau ngambil air dan kepalanya terbentur tembok “
Air mata dan emosimu tak tahan
Kenapa ini dapat terjadi? Kenapa ya Allah ? Aku sudah sadar tapi telat
Sekarang gres merasa kehilangan sosok yang selalu menyayangimu
Sosok yang selalu menuntun ku, sosok yang selalu mendoakan ku
Aku masih merasa tidak percaya dengan semua ini
Dan tenang pikiranku di bawa pada bawah sadar
Aku tak tahu lagi apa yang harus saya ucapkan
Aku sungguh merasa kecewa pada diriku
Aku sangat menyesal dengan tingkah ku
Tapi saya hanya melongo tak berucap di sudut ibuku
Melihat kain putih yang bersamanya dan tetesan air mataku kembali membasahi ku
Hmm ingin ku teriak ketika itu “ maafkan saya ibu dalam tangisan ku saya merasa sangat menyesal “
Inna illahi wainnalillahi rojiun .
Sadar
Aku pernah memakimu ibu
Aku pernah murka kepadamu
Tapi kau tidak membalas dengan amarah lagi
Aku ingat kau hanya terdiam
Malam hari saya pergi dengan temanku
Pergi main ke tempat Banjaran
Malam yang aneh penuh dengan kupu kupu
Aku melongo dan terhening
Mendengar ada bunyi suara yang berbisik
Dan itu yakni bunyi ceramah wayang kulit
Aku mendengar mereka menasihati
Ibumu yang telah mengandungmu 9 bulan
Melahirkannya dengan nyawa taruhannya
Dan mengurusi dari kecil hingga kini dewasa
Apakah kau pernah memperlihatkan kasih sayang kepadanya?
Ataukah hanya jadi pendusta?
Banyangkan olehmu beliau berjuang banting tulang untuk menghidupi nu
Dia tidak pernah mencicipi luka walaupun kakinya penuh dengan darah
Sadari pengeorbanannya, dialah yang mencintaimu diluar dari dirimu
Dan tiada bekas untuknya
Sadari semua apa yang telah kami lakukan
Jangan menjadi anjing jantan yang liar
Minta maaflah kepadanya
Aku meneteskan air mata ku dan pribadi tergesa untuk pergi
Aku tergesa untuk menemui ibuku
Untung ibuku ada di rumah
dan ketika itu saya memeluknya
Bu maafkan anakmu yang durhaka ini Bu
Bu maafkan saya Bu
Ibuku menangis dan mengganggu kan kepalanya
Sadariku, sadariku terimakasih telah memaafkan anakmu Buu..
Puisi untuk mama
aku tahu.
aku tahu, kaulah malaikat tak bersayap
aku tahu, kaulah yang selalu ada untuku
untuk hariku, untuk hidupku
disaat semua berubah,
disaat usia bertambah
tapi rasa sayangmu
rasa cinta mama terhadapku takan pernah hijrah
aku tahu, dan saya akan selalu tahu itu
tangisan dari diriku atau puisi yang kutulis ini
tak akan pernah dapat menyaingi kasih sayangmu
takan pernah bisa
untuk mama yang disana
salam rindu dari anakmu, salam rindu dari anakmu,
dari anakmu yang selalu menyayangimu
dari anakmu ini yang sedang berjuang di lentera akhir
di lentera penuh peluru
dilentera penuh darah air mataku
mama.....
Puisi Pengorbanan Seorang Ibu
Kamu tahu siapa yang menyayangimu?
Siapa Yang berjuang mati matian untuk menghidupkanmu?
Siapa yang bertaruh nyawa di dunia yang fana ini untukmu?
Untuk kehidupanmu, semoga hidupmu lebih baik
Itu semua bukan orang yang kau idolakan di luar sana
Bukanlah artis yang kau tiru kelakuannya
Bukan juga penemu gadget yang kau merengek menginginkannya
Sadar atau tidak siapa dia?
Sadar atau tidak siapa dirinya?
Kamu tahu! dialah orang tuamu,
Dialah Ibumu, dialah Ayahmu..
Kamu sadar, ketika kau kecil dialah yang membersihkanmu
Membersihkan dari kotoran dan ingus kecilmu
kamu sadar?
kamu sadar? dialah orang yang selalu khawatir untuk hari esok, alasannya yakni takut tidak membahagiankmu?
kamu tahu? dialah yang tidak pernah rela melihat anda menangis,
dialah yang tidak pernah rela melihat anda terluka,
Maka beliau selalu banting tulang untukmu
Walau kulit sekian mengendur
Tapi sayanganya dan cintanya tidak pernah menggugur.
Oke bagaimana sobat?? wahh nampaknya yang dapat saya publish kali ini gres itu saja dulu yaaa.... mohon maaf apabila banyak kekurangan atau kesalahan. biasanya ini yakni basa kedaluwarsa di final artikel hehheeh, jadi kalo mau baca silahkan, kalo ga mau baca juga silahkan wkwkwk. yang jangan pernah lupa untuk selalu mengunjungi situs ini yaaa.... alasannya yakni saya disini akan selalu berkarya dan selalu berkarya untuk anda smua, tentunya harus anda ingat bahwa ketika anda dapat menciptakan sebuah puisi, saya disini ikut bahagia, baiklah juragan juragan mungkin sekian saja basa kedaluwarsa di akhiran artikel ini, sekian dan ckup sekian Kumpulan Puisi Ibu : Puisi Untuk Orang Tua kali ini, see you dan muach lopeyuu soomuch heheheheh.
0 Response to "Kumpulan Puisi Ibu : Puisi Untuk Orang Tua"
Post a Comment