Guru, Siswa Zaman Old Dan Now

Akhir-akhir ini aneka macam beredar informasi perihal kekerasan yang dilakukan Guru pada siswanya dengan alasan mendidik alasannya siswa tersebut melanggar aturan Guru atau melanggar aturan sekolah, dan banyak juga Guru yang jadinya mendekam di penjara, alias dipenjarakan murid-muridnya sendiri dengan alasan melanggar HAM, melaksanakan kekerasan pada siswa. Dan yang paling ekstrim ada informasi Guru yang mencukur siswanya dikarenakan tidak mematahui aturan sekolah dan sudah diperingatkan berkali-kali, berujung pada perlakuan berlebihan orang bau tanah siswa yang mendatangi sang Guru melepas paksa jilbab yang dikenakan, kemudian mencukur rambut sang Guru, banyak siswa suka sekali dengan tawuran, pembunuhan, pemerkosaan, banyak juga oknum Guru yang melaksanakan hal yang tidak pantas ibarat mencabuli siswinya sendiri. dan masih banyak lagi kejadian-kejadian akhir-akhir ini yang sungguh menciptakan aib dan mencoreng dunia pendidikan.

Contoh sederhana, zaman dulu seorang siswa ketika mau melewati kerumunan atau daerah dimana ada Guru mereka yang sedang duduk, para siswa cenderung takut, malu, "pekewuh", dan seringkali mengurungkan niatnya untuk lewat didepan mereka, kalaupun terpaksa lewat didepan para Guru, sopan santunpun dimaksimalkan, dengan mengucap, permisi/ nyuwun sewu sambil mbungkuk-bungkuk melewatinya, TAPI..... sekarang, jangankan sopan santun yang dimaksimalkan, malah bahasanya KH. Anwar Zahid extrimnya lewat didepan Guru sambil loncat dan kentut.

Itulah mengapa, siswa zaman dulu ilmu yang didapat akan kembali ke siswa dengan manfaat yang luar biasa, ilmunya berkah dan menciptakan hidupnya bahagia. Tapi yang terjadi sekarang, kelihatanya banyak mendapat ilmu, mempunyai banyak ilmu, tapi cenderung tidak mendapat keberkahan dalam ilmunya, tidak mendapat ilmu yang manfaat, merasa lebih pandai, simpel sekali  membodoh-bodohkan orang lain bahkan gurunya sendiri.

Guru zaman kini banyak juga dari hasil mendapat ilmu yang tidak berkah, sopan-santun pada guru mereka ketika statusnya sebagai siswa, hasilnya kini merasa lebih pandai, akhlaknya kurang baik, berakibat pada ilmu yang akan ditularkan ke murid-muridpun tidak mempunyai ruh.... tidak hingga dalam hati sanubari sang guru dalam membagikan ilmunya, mengajar hanya mengejar harta dunia, mengajar hanya memenuhi kewajiban pemerintah, supaya sumbangan didapatkan dan kesejahteraan yang akan didapatkan.

GURU ZAMAN DULU
  1. Guru sangat dihormati, baik oleh murid-muridnya maupun oleh masyarakat disekitarnya. 
  2. Guru masih dianggap sebagai pekerjaan yang mulia dan terpandang. 
  3. Setiap guru tiba selalu disambut murid dengan bersalaman dan cium tangan dan murid selalu mematuhi apa yang guru perintahkan alias Sami'na Wa Atho'na (Kami Mendengar dan Kami Taat). 
  4. .........  (tuliskan pendapat anda di kolom komentar, dan akan saya masukan disini).
GURU ZAMAN SEKARANG
  1. Guru tidak ada bedanya dengan pekerjaan lainnya, yang orientasinya cenderung ke uang-uang dan uang. 
  2. Guru kurang baik budbahasa dan kepribadianya,
  3. Guru kurang dihormati siswanya dan tidak dipatuhi perkataanya
  4. .........  (tuliskan pendapat anda di kolom komentar, dan akan saya masukan disini).

Beberapa opini menarik perihal siswa zaman dulu dan siswa zaman sekarang, yang saya ambil dari: https://ideguru.wordpress.com/2010/04/14/membandingkan-perilaku-siswa-dulu-dan-siswa-sekarang:

SISWA DULU
  1. Lebih patuh dan hormat kepada guru, bahkan ketika berjalan dan berbicara senantiasa menjaga kesopanannya.
  2. Ketika diberitahu/dinasehati mendengarkannya dengan seksama.
  3. Lebih perhatian kepada guru, kalau ada guru yang sakit, eksklusif berduyun-duyun ke rumah, walau jaraknya jauh, terkadang hingga urunan/iuran untuk membeli oleh-oleh.
  4. Ketika diperintah guru eksklusif mendengarkan dan bahkan aib kalau ke sekolah sebelum mengerjakan kiprah tersebut
  5. Siswa dulu menganggap guru yaitu orang bau tanah sehingga sangat menghormatinya, meskipun guru itu kadang keras.
  6. Mengganggap sanksi yaitu pelajaran dan konsekwensi dari sebuah kesalahan.

SISWA SEKARANG
  1. kurang menghormati guru bahkan cenderung berani
  2. Ketika diberitahu/dinasehati tidak eksklusif mendengar bahkan kadang membantah
  3. Kurang perhatian kepada guru, bahkan lebih senang kalau gurunya tidak hadir.
  4. Ketika diperintahkan guru untuk mengerjakan tugas, menggerutu, kalau SD ia meminta tolong kepada orang tua/guru kelasnya
  5. Tidak aib kalau belum mengerjakan tugas
  6. Kalau dihukum/diberitahu  malah menantang, bahkan tidak jarang kalau dieksekusi malah senang.
  7. Menganggap guru sebagai teman, bukan orang tua. bahkan tak jarang ada yang panggil bukan sebagai pak guru contohnya dibeberapa sekolah Sekolah Menengan Atas memanggil dengan gurauan

HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI KEADAAN MURID SEPERTI SEKARANG
  1. Karena arus informasi dan teknologi, sehingga mensugesti pemikiran para siswa
  2. Karena keikhlasan guru mulai luntur, guru kini ibarat jualan ada uang ada barang, coba kita perhatikan guru dulu diberi berapapun ia tetap ikhlas. hal ini mensugesti martabat dan kehormatan guru.
  3. Guru lebih takut pada orang tua, terutama pada sekolah-sekolah yang berbiaya mahal, alasannya disana ada murid yaitu nasabah, sebagaimana nasabah dalam Bank, yang harus dihormati dan dilayani
  4. Kurangnya sifat keteladanan pada guru, murid tidak boleh merokok, guru merokok, murid tidak boleh mencontek, guru malah memberitahu dll.
  5. Guru takut pada aturan dan peraturan secara berlebihan, sehingga cenderung membiarkan saja ketika siswanya kurang benar. bahkan kadang guru merasa galau untuk berbuat ketika salah satu siswanya berulangkali melanggar.

Sebagai embel-embel postingan ini, berikut video menarik perihal Guru dan Siswa Zaman Sekarang:

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Guru, Siswa Zaman Old Dan Now"

Post a Comment