Silaturahim ketika lebaran 1439H/ 2018 M saya manfaatkan untuk sowan dan memasrahkan anak pertama saya ini ke Pengasuh PP Tanbighul Ghofilin Banjarnegara. Ada statement salah satu Pengasuh Pondok Pesantren (KH Hakim An-Naishaburi, Lc) yang saya jadikan sebagai judul pada postingan kali ini, "Biarlah Allah yang Menyeleksi Santri/ Siswa ini". Pernyataan ini muncul ketika saya bertanya, apa ada batasan penerimaan santri/ siswa pada tahun anutan gres ini?, dia menjawab tidak ada batasan dalam penerimaan santri/ siswa baru, kemudian disambung dengan kalimat tersebut, dia menjelaskan bahwa kita tidak tahu santri/ siswa mana yang kelak akan mendapat ilmu yang bermanfaat, kadang yang tidak begitu pintar, tapi ternyata kelak ilmunya bermanfaat, jadi seleksi untuk membatasi jumlah santri/ siswa gres tidak dilakukan, biarlah Allah yang akan menyeleksi santri/ siswa gres ini, kalau memang mendapat Ridlo Allah, InsyaAllah bawah umur ini akan betah dan mau berguru dengan baik, namun kalau ternyata belum mendapat Ridlo Allah, biasanya akan mundur satu persatu.
Setelah sowan ke pengasuh Pondok Pesantren Tanbihul Ghofilin KH Mohammad Chamzah Hasan dan KH Hakim An-Naishaburi, Lc, saya lanjutkan ke sekretariat pondok untuk mendaftarkan anak, dan melengkapi manajemen sebagai santri baru, kemudian gres ke MTs Tanbihul Ghofilin menemui panitia PPDB, mendaftar sekaligus daftar ulang eksklusif untuk siswa gres MTs Tanbihul Ghofilin.
Sebagai orang tua, hanya dapat berusaha seraya berdoa, semoga betah, dapat mengaji dan berguru dengan maksimal, sehingga mendapat ilmu yang bermanfaat dan berkah. Aamiin...
Banjarnegara, 22 Juni 2018.
0 Response to "Biarlah Allah Yang Menyeleksi Santri/ Siswa Ini"
Post a Comment