Makanan Sehat Berbahan Dasar Cacing

Mahluk hidup yg sangat berkhasiat ini ternyata bisa dijadikan bisnis. Ya cacing binatang yg terlihat menjijikan dan berlendir ini ternyata sangat menguntungkan manusia. Selain sebagai pendaur limbah, binatang yg terletak dipaling bawah rantai kuliner ini juga berkhasiat untuk pengobatan. Saat kini ini sudah banyak orang yg membudidayakan cacing alasannya ialah kebutuhan yg banyak untuk pengobatan contohnya sebagai obat typus. Disini saya bakal mengangkat makanan dari cacing yg sangat sedikit kita ketahui hal ini alasannya ialah langka ada insan yg mau mencoba kuliner ini. Berikut Makanan dengan materi dasar cacing.

Tamilok Makanan Dari Cacing Kayu


Tamilok atau cacing kayu bagi orang Filipina merupakan sajian istimewa sekaligus ekstrem. Mengapa disebut ekstrem, alasannya ialah Tamilok memilki bentuk kenyal dan berlendir. Penduduk setempat menyebut juga tamilok dengan sebutan woodworm (cacing kayu) alasannya ialah pada zaman kapal masih terbuat dari kayu, woodworm ditakuti alasannya ialah kemampuannya melubangi bahkan pakal kapal yg berpengaruh sekali pun. Di Palawan, woodworm umumnya dipanen dari hutan bakau sampai biasanya berakhir di meja makan. Tamilok yg bentuknya ibarat cacing bekerjsama ialah spesies moluska (kerang) yg menggunakan cangkang tak berfungsinya untuk menggerogoti kayu. Biasanya tamilok segar yg sudah dicuci higienis pribadi dihidangkan bersama dengan cuka yg telah dicampur dengan irisan cabai sebagai sausnya dan siap untuk disantap. Aroma amis, busuk lumpur, rasa yg kenyal sangat khas namun mempunyai tekstur yg lembut, licin dan berlendir ibarat itulah citra yg muncul setelah mencicipinya setrik langsung. Dijamin membuat Anda bakal ketagihan setelah mencicipinya untuk pertama kali.

Wawo Cacing Laut Goreng


Cacing wawo dikenal dengan nama Lysidice oele dan sering juga disebut cacing laor merupakan cacing khas perairan Maluku ini juga sering di temukan di samudra Pasifik. Bentuk cacing ini terdiri epitoke separuh tubuh (tanpa kepala). Epitoke merupakan separuh kepingan tubuh cacing yg mengandung banyak sel kelamin. Selain itu, ditemukan pula epitoke sepenuh badan, yakni individu cacing laor utuh (dengan kepingan kepala) yg muncul ke permukaan perairan untuk melangsungkan perkawinan.Cacing ini berwarna kecoklatan. Warga setempat biasanya menggunakan cacing ini untuk dimakan. Cacing wawo yg telah dibersihkan bisa pribadi digoreng setelah direndam dalam air garam dan juga bawang putih. Jika anda kebetulan ke Maluku, atau Raja Ampat, jangan lupa memakan cacing goreng yg katanya sangat gurih. Sejak zaman dahulu, cacing wawo dimanfaatkan sebagai materi pangan pengganti protein. Sebuah penelitian mengatakan jikalau cacing ini sama sekali tidak bahaya, bahkan gizinya sangat tinggi.

Palolo Cacing Pengganti Daging


Cacing palolo ialah cacing rambut dari famili Eunicidae yg telah diteliti oleh jago Biologi dan Antropologi di sekitar kepulauan Samoa. Cacing palolo identik dengan dua moncong, tiga antena dan kepala berbentuk sekop serta tidak adanya lisan pengait. Cacing terpelajar balig cukup akal berukuran sekitar 40 cm dan terbagi menjadi segmen-segmen yg setiap segmenya mempunyai kaki semu serupa rambut. Tak ubahnya cacing wawo, cacing palolo juga kerap dikonsumsi di beberapa kawasan di dunia. Termasuk Indonesia, Fiji, dan Samoa. Cacing berwarna merah agak oranye ini mempunyai bentuk yg agak mengerikan, bisa dibilang ibarat kelabang. Hidup di air dan biasanya bakal dipanen oleh insan sekitar bulan Oktober sampai Desember. Di kawasan Fiji, cacing ini digunakan sebagai sumber kuliner yg cukup utama. Mereka bahkan sengaja melaksanakan ternak. setelah besar dan panjang mencapai 30 cm, cacing ini dipanen dan dimasak dengan trik digoreng atau dicampur sayur-mayur. Di kawasan Maluku atau Papua, cacing ini juga biasanya diolah sebagai lauk pengganti daging.

Olahan Cacing Tanah Untuk Obat


Cacing tanah termasuk binatang invertebrata (tidak bertulang belakang). Ia hidup di dalam tanah yg gembur dan lembab. Pada zaman Cleopatra, bangsa Mesir menganggap cacing tanah sebagai makhluk suci. Sedangkan di Yunani, Socrates menyebutnya sebagai “ususnya tanah”. Cacing tanah ternyata menyimpan khasiat luar biasa pada tubuh manusia, sehingga kerap dijadikan sebagai obat. Ada dua spesies cacing yg bisa digunakan untuk pengobatan, yaitu Lumbricus rubellus (dikenal dengan cacing eropa atauintroduksi) dan Pheretima aspergillum (dikenal dengan nama cacing kalungatau dilog) yg banyak digunakan dalam pengobatan tradisional. Cacing tanah ternyata mengandung berbagai protein dan enzim yg berkhasiat buat tubuh. Keliru satu enzim yg sangat berkhasiat itu berjulukan Enzim Selulose yg berkhasiat untuk menjaga pencernaan tubuh, dalam hal ini usus yg diserang oleh penyakit typus. Selain dibentuk jus, cacing juga dikeringkan untuk dibentuk serbuk. Selanjutnya bakal dicampurkan dengan abu kopi atau susu coklat. Hal ini untuk menghindari orang yg merasa jijik memakan binatang berlendir ibarat cacing.

Sal de Gusano Penyedap Rasa


Jika anda pernah minum minuman di meksiko, biasanya cocolan merah ini untuk pencampur jeruk nipis untuk penghilang rasa kerasnya minuman. Sal de Gusano ialah sebuah penyedap rasa yg banyak digunakan di Meksiko. Terbuat dari garam, cabai merah dan tentu saja cacing laut. Semua materi dikeringkan kemudian dihancurkan menjadi serbuk merah dengan rasa lebih banyak didominasi asin dan sedikit pedas. Orang Meksiko biasanya menggunakan Sal de Gusano sebagai bumbu atau cocolan Saat sedang ngemil. Di Meksiko, serbuk ini begitu familiar dan kerap dijadikan oleh-oleh. Jika kebetulan anda sedang ke Meksiko, jangan lupa membeli serbuk cacing yg katanya juga sangat bergizi ini. Well, setidaknya Sal de Gusano tak mempunyai wujud cacing ibarat Tamilok dan cacing wawo goreng.


referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Cacing_palolo
http://lifestyle.liputan6.com/read/2102267/cicipi-tamilok-si-cacing-kayu-yg-kenyal-dan-berlendir
/search?q=kejadian-tragis-kelalaian-orang-tua

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Makanan Sehat Berbahan Dasar Cacing"

Post a Comment