Indonesia yaitu sebuah negara yg besar kaya dan jago pada jaman dulu. Beberapa peninggalan bersejarah menjadi bukti dari kebesaran sebuah negara pada Saat itu. Keliru satu peninggalan bersejarah yg menceritakan kisah tersebut yaitu ditemukannya beberapa karya sastra atau kitab yg menjadi barang berharga. Mengetahui isi dari kitab tersebut membuat kita terperangah bahwa ternyata negara Indonesia pernah menjadi negara yg sangat besar. Akankah kebesaran negara tersebut sanggup kita capai di waktu sekarang? Sahabat anehdidunia.com berikut kitab kuno bukti kehebatan Indonesia jaman dulu
Kitab Arjuna Wiwaha
Naskah Kakawin Arjuna Wiwaha, karya Empu Kanwa, Abad XI, ditoreh pada Lontar dengan aksara Bali Kuno via rmi-jateng.org |
Kita mulai dengan kitab yg pertama, Arjuna Wiwaha yaitu sebuah karya sastra kuno yg dibentuk dan digubah pertama kali pada era ke-11 masehi. Seorang empu berjulukan Kanwa menulisnya Saat masa pemerintahan Prabu Airlangga yg menguasai Jawa Timur sekitar tahun 1019-1042. Sastra ini menjadi pusaka berharga alasannya menjadi bukti peradaban insan zaman dahulu yg ternyata sudah maju. Bahkan mengenal baca tulis meski hanya kalangan tertentu saja. Kitab yg lagi-lagi berupa kakawin ini berisi syair mengenai usaha Arjuna. Sebuah tokoh pewayangan yg sangat hebat. Dikisahkan Arjuna sedang bertapa di Gunung Mahameru. Dewa mengujinya dengan mengirim tujuh bidadari yg sangat cantik. Bidadari itu disuruh menggodanya, namun Arjuna lulus godaan. Akhirnya Arjuna disuruh melawan raksasa yg mengamuk di kayangan. Karena berhasil ia boleh mengawini tujuh bidadari yg menggodanya tadi.
Kitab Sutasoma
Kitab Sutasoma karya Mpu Tantular, berbahasa Kawi, diperkirakan ditulis pada masa Hayam Wuruk. via inibangsaku.com |
Seperti yg kita ketahui, Kitab Sutasoma yaitu sebuah kakawin atau syair Jawa Kuno yg berisi banyak bait. Orang yg yg menggubah kitab ini hingga populer hingga kini yaitu Empu Tantular. Ia disuruh oleh Hayam Wuruk yg Saat itu masih menjadi raja. Kitab ini berisi berbagai hal jago yg masih digunakan hingga sekarang. Anyway, tahukah anda Jika semboyan negara kita ini diambil dari kitab yg dibentuk pada era ke-14 itu? Ya, Bhinneka Tunggal Ika yg berMakna tidak sama tapi tetap satu jua yaitu petikan bait dari kitab ini. Karya sastra ini juga berisi berbagai pelajaran yg berharga. Keliru satunya ada mengajarkan toleransi beragama. Sesuatu yg Saat ini sudah mulai luntur. Jika kitab ini masih diajarkan hingga sekarang, mungkin Indonesia bakal jadi negara yg damai. Tak ada perpecahan mirip yg kini terjadi.
Kitab Negarakertagama
kitab Negarakertagama via wongterik.wordpress.com |
Urutan ketiga dalam kitab kuno yaitu Negarakertagama yg mempunyai Makna Negara dengan tradisi (agama) yg suci. Kitab ini pertama kali ditemukan di tahun 1894 di istana Raja Lombok. Seorang peneliti berjulukan J.L.A Brandes menyelamatkannya sebelum dibakar bersama seluruh buku di perpustakaan kerajaan. Naskah ini yaitu naskah tunggal yg berhasil ditemukan dan selamat setelah selesai ditulis pada tahun 1365. Kitab ini ditulis oleh empu Prapanca yg merupakan nama samaran dari Dang Acarya Nadendra. Seorang bekas pembesar agama Buddha di Kerajaan Majapahit Saat Prabu Hayam Wuruk berkuasa. Kitab yg merupakan syair kuno Jawa atau kakawin ini menceritakan kejayaan Kerajaan Majapahit Saat itu. Keliru satu perihal tempat kekuasaan dan juga silsilah keluarga raja. Penemuan kitab ini menjadi bukti Jika di masa lalu, Indonesia pernah dikuasai kerajaan jago dengan tradisi kelas tinggi.
Baca juga Indonesia yaitu Negara Paling Kaya di Jaman Kuno
Baca juga Indonesia yaitu Negara Paling Kaya di Jaman Kuno
La Galigo
La Galigo via wikipedia.org |
Sahabat anehdidunia.com La Galigo yaitu karya sastra paling panjang di dunia Saat ini. Berisi sekitar 6.000 halaman, dan 300.000 baris teks membuat La Galigo Saat dikagumi di dunia. Karya ini dibentuk sekitar era ke-13 dan ke-15 masehi oleh bangsa Bugis Kuno. Huruf yg digunakan dalam La Galigo masih menggunakan aksara lontara kuno yg tak semua orang sanggup membacanya. La Galigo berisi berbagai sajak perihal penciptaan manusia. Selain itu juga kisah mitos jago yg kadang masih diceritakan turun temurun. La Galigo dipercaya ditulis sebelum epik Mahabarata ditulis di India. Saat ini sebagian besar manuskrip orisinil dari La Galigo terselamatkan dan tersimpan rapi di Museum Leiden, Belanda.
Serat Centhini
Serat Centhini via paseban-jati.blogspot.co.id |
Kitab kuno yg terakhir yaitu Serat Centhini atau dengan nama lain Suluk Tambangraras yaitu sebuah karya sastra terbesar dalam kasusastran Jawa Baru. Di dalam kitab ini berbagai tersimpan tradisi, ilmu pengetahuan, dan banyak hal yg Saat itu dikhawatirkan bakal punah. Adalah Pakubuwana ke-V yg mempunyai inspirasi menghimpun segala budaya dan tradisi dari Jawa ini menjadi sebuah serat yg berisi tetembangan. Diperkirakan serat ini dikerjakan pada pertengahan era ke-18 hingga awal era ke-19. Pakubuwana ke-V dibantu tiga orang pujangga istana merangkum semua hal supaya tidak punah. Pujangga kerajaan ini disuruh berkelana dan menuliskan semuanya yg berkaitan dengan kebudayaan dan juga tradisi lokal. Saat ini Serat Centhini telah digubah dan dibentuk versi modern oleh beberapa orang. Bahkan ada yg membuatnya dalam versi novel trilogi supaya Mudah dicerna.
Beberapa kitab karya sastra kuno di atas menjelaskan kepada kita bahwa bangsa kita ini benar benar yaitu bangsa yg besar dan hebat. Semoga Maknakel bukti kehebatan Indonesia pada jaman dulu ini sanggup menonjolkan semangat kita semua untuk berbuat yg lebih baik lagi kepada negeri tercinta ini.
referensi:
/search?q=indonesia-adalah-negara-paling-kaya-di
http://boombastis.com/2015/11/02/kitab-kuno-indonesia/
0 Response to "Kitab Kuno Bukti Kehebatan Indonesia Jaman Dulu"
Post a Comment