Saudara Kembar merupakan dua inndividu atau kadang lebih yang tumbuh pada satu rahim yang sama, ada yang berasal dari satu sel telur yang sama kemudian mengalami pembelahan dan menjadi dua bayi atau lebih, yang sering disebut sebagai kembar identik, ataupun kembar tak identik yang terlahir dari dua sel telur berbeda yang mengalami pembuahan pada waktu yang sama dan tumbuh bersama selama masa kehamilan, sebab mengalami pertumbuhan dalam rahim yang sama secara bersamaan, anak kembar biasanya mempunyai jalinan batin yang sangat kauat dan cenderung sanggup saling mencicipi perasaan masing-masing baik itu dikala sedang bahagia maupun sedih. Ikatan yang sangat berpengaruh ini biasanya akan menjurus ke hal yang baik, namun kadang ikatan yang terlalu berpengaruh ini sanggup menciptakan seorang anak kembar melaksanakan hal yang mengerikan sebab ikatan batin yang sangat berpengaruh terhadap saudara kembarnya bahkan hingga melaksanakan hal yang diluar logika dan bahkan pembunuhan yang tergolong sadis, dan berikut ini ialah Kisah Pembunuh Kembar Yang Sadis, versi anehdidunia.com
Donte dan Dante Hall
Terlahir dari sebuah keluarga Broken Home, menciptakan Donte dan Dante tumbuh menjadi pribadi yang keras. Sejak masih belia dua kembar bersaudara ini sudah harus hidup berpindah-pindah dari satu rumah kerumah lain, hal ini menciptakan perkembangan ke duanya menjadi tak seimbang, secerca keinginan mulai muncul ketika mereka berusia 6 tahun, pada dikala balasannya mereka sanggup tinggal bersama sang Ibu..namun bukanya kehidupan mereka membaik hidup Donte dan Dante justru semakin memburuk sebab si Ibu yang merupakan pecandu narkoba selalu bergonta-ganti pacar yang tiba silih berganti dan bahkan tak jarang memukuli Ibu mereka di depan ke dua bocah lembar ini, dengan segala kekerasan yang mereka lihat Donte dan Dante mulai mengalihkan kehidupan mereka ke jalanan, dari sinilah mereka mulai mengenal narkoba dan bahkan mulai mengedarkanya..kian hari keduanya tumbuh menjadi pribadi yang keras terutama Donte.
Hingga puncaknya pada 9 September 2006, ketika pacar Donte Hall seorang gadis berusia 22 tahun bernama, angel Glenn yang berprofesi sebagai seorang penari striptis menerima panggilan untuk menari erotis pada sebuah pesta bujang di sebuah rumah di kawasan Eustis, Florida. Mengetahui pacarnya akan tiba ke sebuah rumah yang cukup mewah, Donte segera menghubungi suadara kembarnya Dante dan ke dua rekan lainya untuk merencanakan sebuah perampokan, dan malam itu pun tiba sesudah hingga dirumah itu pacar Donte Angel mulai mengamati keadaan, sesudah merasa yakin Ia pun segera mengubungi saudara kembar kekasihnya, Dante untuk memberitahu letak pesta dan semua barang berharga, beberapa menit kemudian kawanan Donte segera tiba di rumah itu, dengan menenteng senapan mesin AK-47 dan mengenakan topeng Donte beserta kawananya pribadi menerobos masuk kerumah itu sambil menembakan senapanya selama beberapa kali dan mengenai lampu diruangan itu, sambil mengancam Donte meminta para orang di ruangan itu untuk menyerahkan harta bendanya, namun tak cuma itu saja dalam keadaan gelap gulita itu Donte secara membabi buta menembakan senapan AK-47nya ke sembarang arah.
Akibat agresi brutalnya ini 4 orang menjadi korbanya, 2 orang diantaranya yaitu Anthony Bernard Blunt 35 tahun dan Kison Evans 32 tahun meninggal sedangkan dua orang lainya mengalami luka-luka, meskipun sempat melarikan diri namun balasannya Donte dan Dante berhasil ditangkap berkat kesaksian salah satu penari striptis yang mengenali bunyi dan kaos yang di kenakan Donte dikala perampokan berdarah itu. sesudah ditangkap dan menjalani persidangan keduanya balasannya menentukan untuk berpisah dengan menunjuk dua tim pengacara yang berbeda, pengacara Dante berusaha meyakinkan Hakim bahwa Donte lah yang membawa senapan AK-47 dan menembak para korban, namun tu tampaknya kurang berhasil sesudah Hakim balasannya menjatuhi eksekusi mati pada Donte sedangkan Dante harus menjalani dua kali masa eksekusi seumur hidup.
Lydell Dan Laycelle White
Lydell Dan Laycelle White
Pada suatu malam, tepatnya pada tanggal 17 Agustus, 1993 seorang petugas Polisi dari wilayah Salem, Oregon, mendatangi sebuah rumah yang ditinggali oleh pasangan Richard dan Grace Remy sesudah menerima panggilan 911 jawaban kehaduhan yang terjadi dirumah itu. Setibanya di rumah itu petugas Polisi pribadi mengetuk pintu rumah namun tak menerima respon, petugas polisi ini tetapkan untuk mengusut serpihan rumah dan benar saja petugas ini menemukan gejala bahwa pintu rumah itu telah di jebol secara paksa, sesudah mengusut ke dalam rumah mereka menemukan pasangan Richard 82 tahun dan Grace 80 tahun sudah dalam keadaan tewas dengan cara yang mengenaskan, keduanya dipukuli secara brutal sebelum balasannya dicekik hingga meninggal.
Tak usang sesudah insiden mengerikan itu, pelaku dari tindak kejahatan brutal itu balasannya terungkap, namun yang mengejutkan ialah pelaku yang melaksanakan tindakan keji itu merupakan 2 orang cukup umur kembar yang masih berusia 15 tahun yaitu Lydell dan Laycelle White. Ternyata kedua cukup umur kembar yang tinggal di bersahabat rumah pasangan malang ini bukanlah cukup umur yang lugu, bahkan keduanya mempunyai catatan criminal dalan tiga tahun terakhir mulai dari tindakan kasar, perampokan, kepemilikan senjata ilegal hingga pelecehan sexual, bila dihitung maka kedua saudara kembar ini mulai menorehkan catatan kriminanya pada usia yang masih belia yaitu 12 tahun. Atas perbuatan keji mereka itu Lydell Dan Laycelle harus menjalani eksekusi penjara tanpa batas waktu dan gres sanggup mengajukan pembebasan bersarat pada tahun 2048 untuk Laycelle sedangkan saudara kembarnya Lydell pada tahun 2050. Sebuah eksekusi yang sangat berat namun mungkin sebanding dengan kekejaman kedua saudara kembar ini.
Tasmiyah Dan Jasmiyah Whitehead
Dua gadis kembar Tasmiyah Dan Jasmiyah Whitehead tampaknya tak pernah mendengar pepatah "Surga Berapa di Bawah Telapak Kaki Ibu" bagaimana tidak bukanya berbakti dan mencintai sang Ibu ke duanya justru membunuh Ibunya dengan cara yang sangat keji. Kejadian yang terjadi pada 13 Januari, 2010 itu bermula dikala Tasmiyah Dan Jasmiyah mulai berdebat dengan Ibu mereka jawaban berdiri kesiangan dan terlambat untuk berangkat sekolah, perdebatan yang terjadi di rumah mereka yang berada di Georgia A.S. balasannya berakhir dengan kontak fisik, kedua gadis kembar itu memukul Ibunya dengan vas bunga hingga pecah, namun bukanya berhenti mereka malah justru semain menggila dengan mencekik Ibu mereka dengan tali mendali yang mereka peroleh semasa kecil, tak cukup hingga disitu entah setan apa yang merasuki keduanya hingga mengambil pisau dapur dan menikam Ibunya berkali-kali hingga bersimbah darah, sesudah itu mereka menyeret badan Ibunya yang sedang sekarat ke dalam Bathup yang ada di kamar mandi dan melihat Ibunya sekarat hingga meninggal.
Setelah pembunuhan itu dengan damai keduanya mulai membersihkan darah yang berceceran di lantai untuk menghilangkan barang bukti, namun sesudah menyadari darah yang ada terlalu banyak dan tak mungkin di bersihkan mereka memustuskan untuk pergi ke sekolah sembari berharap ada orang atau polisi yang menemukan mayat sang Ibu dikala mereka tak ada di rumah kemudian berpura-pura tak tahu apa-apa, namun sesudah mereka pulang ternyata mayat sang Ibu belum di temukan siapapun, jadi mereka tetapkan untuk mengarang sebuah kisah dan memanggil polisi, setibanya polisi di rumah itu mereka menyampaikan bahwa tempat itu dipenuhi darah, ke dua gadis kembar ini berkata bahwa setibanya mereka di rumah sepulang sekolah mereka menemukan Ibunya sudah dalam keadaan tak bernyawa, polisi yang mengusut TKP tak pribadi mempercayai kesaksian kedua gadis kembar itu terlebih dengan di temukanya bekas gejala kalau TKP sudah dibersihkan dan juga beberapa pakain bernoda darah dalam mesin cuci, tapi sebab kurangnya bukti dikala investigasi dan keduanya yang terus mengelak, balasannya Tasmiyah dan Jasmiyah di bebaskan dan tinggal bersama sang nenek, polisi yang masih meragukan kedunya terus mengawasi keduanya selama 4 bulan sebelum balasannya menangkap ke duanya, dikala penangkapan ini Tasmiyah dan Jasmiyah yang keceplosan dan berkata, "Jika kalian mau menangkap kami temukan dulu senjata pembunuhnya, sesudah di tahan balasannya keduanya mengaku dan di jatuhi eksekusi penjara selama 30 tahun penjara. Menurut Tasmiyah dan Jasmiyah kata-kata terakhir sang Ibu sebelum meninggal ialah "Aku Benci Kalian"
Bocah Kembar Bawcum
Pada suatu malam tanggal 1 April, 1999 tepatnya pada pukul 09:00 lewat Deborah Bawcum mengusut kamar ke dua putra kembarnya yang masih berusia 11 tahun Nathan dan Justin Bawcum, namun betapa terkejutnya ia ketika menemukan "Senapan Serbu berkaliber 223" tersembunyi di bawah selimut salah satu putra kembanrnya itu, sesudah menemukan senapan itu Deborah segera menanyai salah satu putra kembarnya itu (Tak dijelaskan Putra yang mana), hingga terjadi perdebatan diantara keduanya, dikala itu tanpa disangka salah satu putra kembarnya yang lain tiba dan menembak Deborah dengan sebuah pistol hingga mengenai tanganya, mendengar bunyi tembakan Ayah dari kedua bocah kembar ini William Bawcum 46 tahun segera bergegas ke kamar itu untuk menyelamatkan si Ibu, tapi begitu hingga di kamar salah satu dari anak kembar itu menembak sang Ayah dua kali sempurna pada lehernya, mendengar keributan yang terjadi, Robin (16 tahun) abang wanita dari kedua bocah kembar itu segera menelpon Polisi dan tak luput pula menjadi korban penembakan, beberapa dikala kemudian Polisi yang tiba di tempat kejadian, menemukan salah satudari bocah kembar itu sedang dengan damai memberi makan kelinci peliharaanya, sementa Ibu, Ayah dan abang perempuanya sedang bersimbah darah di dalam rumah.
Akibat insiden brutal yang sulit di terima penalaran ini, Deborah (Ibu) dan Robin (Kakak Perempuan) mengalami luka tembak, tapi malang bagi sang Ayah William 46 tahun harus meninggal sebab luka yang di derita terlalu berat. Akibat insiden ini, kedua bocah kembar Nathan dan Justin Bawcum di jatuhi eksekusi penjara selama 6 tahun, namun sebab keduanya masih berada di bawah umur, eksekusi penjara gres akan di jatuhkan dikala mereka telah berusia 18 tahun. Meskipun banyak rumor yang beredar bila kedu bocah kembar ini, telah merencanakan pembunuhan terhadap anggota keluarganya, Pihak Kepolisian yang menangani masalah ini tak mempercayainya begitu saja, dan menganggap ini hanyalah kenakalan anak-anak yang menyimpan senjata milik orang tuanya di bawah selimut, dan argumentasi antara sang Ibu dan salah satu anak kembarnyalah yang menyulut terjadinya insiden penembakan janjkematian itu.
Joel dan Michael Stovall
Kejadian yang lebih menyerupai sebuah adegan dalam film "trailer action" terjadi pada 20 September 2001 di kota Penrose, Colorado, ketika seorang petugas Polisi berjulukan Jason Schwartz merespon sebuah panggilan telpon darurat 911, bahwa Joel Stovall (24 tahun) telah menembak anjing peliharaan tetangganya sebanyak 5 kali. Setibanya tempat insiden Opsir Schwartz pribadi menahan Joel dan menempatkanya di bangku belakang kendaraan beroda empat patroli, hal ini tampaknya memicu perdebatan dengan keluarga Joel, insiden makin memburuk dikala saudara kembar Joel, yaitu Michael juga ditangkap sebab tindakan profokatif, sayangnya sebab keadaan yang kacau Petugas Schwartz tampaknya lupa menggeledah Michael sebelum memasukanya ke kendaraan beroda empat patroli.
Selagi Opsir Schwartz mengemudi, Michael terus meminta biar mereka di bebaskan, atau hal jelek akan terjadi, namun diabaikan oleh Schwartz, hingga balasannya Michael memakai kunci yang ada di sakunya untuk membuka borgol di tanganya, sesudah itu tanpa basa-basi Michael pribadi mengambil pistol yang ada kantongnya kemudian menembak petugas Schwartz sempurna di belakang kepalanya hingga tewas seketika dan menciptakan kendaraan beroda empat patroli polisi itu menabrak selokan, belum cukup hingga disitu sesudah berhasil membebaskan diri Joel dan Michael pribadi menari badan Opsir Schwartz yang sudah tak bernyawa keluar dari kendaraan beroda empat dan menembaknya sebanyak 16 kali sebelum melarikan diri ke kota tetangga Florence, dimana mereka menyewa sebuah kendaraan beroda empat trailer. Saat tengah mengisi traier itu dengan senjata, tiba dua orang petugas polisi, seketika itu juga si kembar pribadi menembaki kendaraan beroda empat dari kedua polisi dan menciptakan ke duanya pribadi tersungkur, salah satu polisi yang berjulukan Toby Bethel bahkan belakangan diketahui harus menderita kelumpuhan jawaban beberapa tembakan yang dialamainya.
Setelah insiden baku tembak itu, si kembar Stovall pribadi melarikan diri dengan sebuah truk yang mereka rampas, dalam pelarianya ini Joel dan Michael juga terlibat baku tembak dengan polisi yang mengejar mereka, dalam pengejaran ini mereka juga melempar apaun yang ada dalam truk termasuk sebuah mesin ketik, dalam insiden ini 16 terluka sedangkan Joel dan Michael berhasil melarikan diri sesudah menabrak pembatas jalan dan melarikan diri ke dalam hutan. Setelah 24 jam bersembunyi dalam hutan dari kejaran Polisi, balasannya frustasi dan menyerahkan diri, bila di hitung dalam insiden mengerikan ini si kembar Stovall telah membunuh satu orang, menciptakan lumpuh satu lagi dan juga melukai 17 orang lainya. Dan jawaban perbuatanya itu Joel dan Michael Stovall di ganjar eksekusi seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat dan masih di tambah eksekusi kurungan pemanis selama 896 tahun.
Referensi :
listverse.com/2016/05/02/10-terrible-tales-of-murderous-identical-twins/
youtube.com/watch?time_continue=1379&v=QLJ4PiHbZSY
youtube.com/watch?v=O4N8Dx0UTfA
wral.com/news/local/story/133434/
0 Response to "Penjahat Kembar Setan Pembunuh Sadis"
Post a Comment