Indonesia ialah negara beragam dengan banyak sekali macam latar belakang suku, budaya dan agama yang beranekaragam. Dengan semboyan negara yang dimiliki yakni Bhineka Tunggal Ika, negara ini menjunjung tinggi toleransi atas nama kerukunan dan kebebasan umat beragama melaksanakan ritual dan ibadah sesuai kepercayaannya masing-masing. Dan momentum besar yang sedang dilakukan masyarakat muslim seluruh dunia termasuk di Indonesia dikala ini ialah berpuasa di bulan Ramadhan. Sebagai muslim tentu saja Ramadhan ialah bulan yang dianggap penuh berkah dan salah satu ladang untuk berlomba-lomba mendapat pahala.
Di Indonesia yang masyarakatnya lebih banyak didominasi memeluk Islam, menjalankan puasa dan menikmati momen Ramadhan bukanlah hal yang asing dan sulit lagi. Banyak daerah makan yang ditutup korden di siang hari, durasi berpuasa yang tak terlalu usang hingga ketersediaan makanan khas untuk berbuka sanggup ditemui hampir di seluruh wilayah Indonesia. Itulah yang menciptakan ibadah puasa muslim Indonesia lebih mudah. Namun kondisi menyerupai ini tak dimiliki oleh semua muslim di negara lain. Beberapa warga muslim di negara-negara berikut ini malah sempat mengalami bencana larangan puasa di bulan Ramadhan! Berikut informasinya khusus untuk sahabatanehdidunia.com
India
Di tahun 2014 yang kemudian publik dunia sempat dibentuk terkejut dengan pemberitaan yang berasal dari negara India. Pasalnya di tahun tersebut negara yang juga dikenal dengan populasi muslimnya terbanyak kedua sesudah agama Hindu tersebut justru terjadi bencana sensitif yang memicu amarah umat Islam. Sebuah video yang menggambarkan seorang anggota dewan legislatif di pemerintahan pusat India yang sedang menjejalkan makanan secara paksa kepada seorang laki-laki yang ternyata diketahui merupakan pegawai kantin di kantor dewan legislatif tersebut menciptakan heboh warga setempat! Diceritakan bahwa seorang anggota dewan legislatif berjulukan Radjan Baburahe Fihare murka sesudah mengetahui kantin yang ada di kantornya hanya menyediakan roti sebagai hidangan makanan yang dijual. Pegawai kantin menjelaskan bahwa kantin hanya menyediakan roti sebagai bentuk toleransi kepada muslim yang sedang menjalankan puasa di bulan Ramadhan. Rupanya alasan tersebut tak diterima oleh Radjan hingga roti yang ada di kantin tersebut ia jejalkan secara paksa kepada pegawai kantin yang diketahui sedang berpuasa. Publik dibentuk murka dan Radjan didesak untuk mengkonfirmasi perihal bencana tersebut. Beberapa hari sesudah kabar panas tersebut beredar, Radjan yang berasal dari kelompok ekstrim sayap kanan Shiv Sena meminta maaf dan mengakui penyesalannya.
Republik Rakyat Tiongkok (Cina)
Sebagai negara yang dikenal dengan jumlah populasi penduduknya terbanyak di dunia, Republik Rakyat Tiongkok juga populer dengan negara yang menganut asas komunis. Namun meski demikian tak berarti bahwa negara ini bebas dari agama apapun. Bahkan di sebuah wilayah berjulukan Xingjiang diketahui merupakan wilayah pemukiman warga muslim Cina. Warga yang bermukim di wilayah tersebut ialah adonan dari warga Cina yang dulunya menikah dengan imigran yang berasal dari Mongolia atau Kazakhstan atau lebih dikenal dengan Suku Uighur. Hampir seluruh warga Suku Uighur memeluk Islam namun tak sanggup secara bebas melaksanakan ibadah mereka. Beberapa tahun kebelakang, pemerintah Cina melarang warga muslimnya khususnya Suku Uighur untuk menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Bahkan tahun kemudian sebuah kabar memberitakan bahwa bawah umur sekolah yang muslim dipaksa untuk menyantap hidangan makan siang oleh pemerintahan setempat. Larangan-larangan untuk melaksanakan kegiatan beribadah disebarkan lewat selebaran yang dikirim eksklusif ke rumah warga. Dengan total kurang lebih 20 juta penduduk muslim di Cina, isu rasis ihwal agama dan suku menjadi hambatan yang tak gampang dan harus dihadapi khususnya bagi warga Suku Uighur!
Inggris
Inggris ialah salah satu negara di Benua Eropa yang jumlah penduduk muslimnya termasuk paling banyak. Inggris pun dikala ini juga dikenal sebagai negara yang cukup toleran dalam hal menghargai agama apapun tak terkecuali Islam. Namun proses toleransi, menghormati dan menghargai ini membutuhkan waktu yang tak singkat dan mudah. Dibutuhkan beberapa tahun dan pergantian pemimpin hingga hingga pada titik tersebut. Dulu Inggris dikenal sangat konservatif dalam hal apa saja termasuk beragama, penduduk muslim yang notabene menganut agama minoritas banyak mendapat kecaman, tekanan dan larangan untuk beribadah termasuk pada dikala bulan Ramadhan. Salah satu bencana yang cukup menciptakan heboh ialah suatu kali beberapa sekolah di Inggris yang mempunyai murid muslim memberlakukan hukum larangan menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Para guru menciptakan surat edar yang ditujukan untuk orang renta murid mengenai larangan tersebut. Mereka berdalih bahwa larangan tersebut diberlakukan demi alasan kenyamanan sebab puasa dianggap mengganggu konsentrasi belajar! Beruntung bencana tersebut telah berlalu, dikala ini Inggris cukup moderat dalam memandang kebebasan beragama dan beribadah sesuai kepercayaan masing-masing.
Myanmar
Menyebut negara Myanmar mungkin banyak yang sudah menduga bahwa konflik atau bencana terkait dengan larangan berpuasa telah dialami oleh warga Suku Rohingya. Suku Rohingya memang dikenal sebagai warga muslim Myanmar terbanyak yang bermukim di wilayah perbatasan antara Myanmar dan Bangladesh. Suku Rohingya semenjak usang mendapat perlakuan diskriminatif tak hanya dari warga Myanmar saja namun dari pemerintahannya juga. Pemerintah Myanmar menganggap bahwa warga Suku Rohingya ialah imigran yang tiba dari Bangladesh, meski sebetulnya warga suku tersebut telah semenjak usang turun temurun tinggal di wilayah Rakhine. Pemerintah Myanmar melarang warga Suku Rohingya untuk menjalankan kegiatan keagamaannya menyerupai beribadah di masjid dan bahkan berpuasa di bulan Ramadhan. Larangan tersebut mulai diberlakukan semenjak tahun 2012 dan wajib dipatuhi. Sebagai peraturan yang sangat keras, pegawanegeri keamanan dan pemerintah Myanmar menawarkan hukuman atau eksekusi yang cukup berat bagi siapa saja yang berani melanggarnya. Tak tanggung-tanggung, mereka bahkan berani menembak tiap muslim Rohingya yang kedapatan sedang beribadah. Insiden tersebut pernah terjadi berulang-ulang, tak cukup dengan larangan saja pemerintah Myanmar juga menutup dan menyegel masjid-masjid di wilayah Rakhine!
Sungguh sebuah ironi yang terjadi dibalik kehangatan suasana Ramadhan. Sebagai masyarakat yang tinggal di Indonesia, kita sepatutnya bersyukur sebab sanggup menjalankan ibadah puasa sebebas-bebasnya tanpa mengalami hambatan baik dari warga yang beragama lain maupun dari pemerintah. Semoga insiden-insiden terkait dengan larangan puasa Ramadhan di banyak sekali negara tak terulang lagi dan kerukunan umat beragama di selurh dunia sanggup tercapai untuk mewujudkan perdamaian dunia.
sumber referensi:
/search?q=4-negara-yang-melarang-penduduknya-berpuasa-di-bulan-ramadhan
/search?q=4-negara-yang-melarang-penduduknya-berpuasa-di-bulan-ramadhan
https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Uighur
http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2015/05/150522_dunia_myanmar_exodus
/search?q=4-negara-yang-melarang-penduduknya-berpuasa-di-bulan-ramadhan
/search?q=4-negara-yang-melarang-penduduknya-berpuasa-di-bulan-ramadhan
https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Uighur
http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2015/05/150522_dunia_myanmar_exodus
0 Response to "Insiden Larangan Berpuasa Ramadhan Di Aneka Macam Negara"
Post a Comment